Terpaksa Bertanggung Jawab!




"Saya ingin membahagiakan orang tua!" Kata saya bersemangat.

Sering kali dan teramat sering kita menemukan banyak orang berusaha sekuat tenaga untuk membahagiakan orang tua-nya. Terlebih saya pun begitu.

Tak sedikit pula yang merasa tertekan akan hal itu? Apa iya?

Nyata-nya bumi ga selalu aja nurutin apa yang kita mau, jalan kehidupan ga segampang itu kita prediksi. Kadang karena kita ingin membalas budi orang tua, kita harus mengorbankan diri kita nyemplung di hal yang ga kita suka. Benar tidak?

Salah satu contohnya,

Rara sudah disekolahkan di salah satu Universitas ternama bidang Apoteker, di tengah jalan Ia merasa ini bukan jalan Rara. Ia tidak bersemangat mengikuti setiap pelajaran karena merasa tidak suka. Tetapi Rara harus tetap melanjuti kuliahnya karena alasan "Orang Tua" yang telah bersusah payah membiayai kuliahnya. 



Setelah Ia lulus, pastinya ia harus melamar ke klinik atau perusahaan yang memproduksi obat agar nyambung dengan apa yang dipelajari kuliahnya dulu. Padahal dalam hati-nya Ia tidak menikmati pekerjaan-nya tersebut, tetapi di satu sisi Ia takut merasa dapat mengecewakan orang tua nya.

Di blog Jurnal Tentang Aku kali ini akan bahas tentang bagaimana kita harus bertanggung jawab atas keputusan yang kita ambil.

Sering kita dihadapkan pada kondisi dilema tidak jauh dari salah pilih jurusan sekolah atau salah pilih pekerjaan. Terkadang pun kita jadi yang mengatasnamakan orang tua sebagai alasan untuk tetap ada di zona itu.



Sebagai manusia kita harus belajar independen untuk suatu keputusan diri sendiri dan ini tidak mudah. Namanya bertanggung jawab pasti membutuhkan kesiapan mental dan pengorbanan. Yakin lah keputusan yang kalian ambil itu tidak ada penyesalan didalamnya.

Jadi, misalkan di satu sisi kita ingin keluar dari zona nyaman (bisa baca di blog aku sebelumnya tentang Comfort Zone) kita harus dapat mengambil resiko yang besar, salah satunya mungkin bukan hanya pikiran, waktu dan tenaga tetapi orang yang kita sayangi.

Jika memang kita harus mengorbankan sesuatu, jangan sedikitpun untuk mengeluh dan menyalahkan. Menyalahkan keadaan, orang tua atau bahkan diri sendiri.

Saya percaya apa yang kita usahakan akan berbuah manis jika memang dengan niat yang tulus, yang terpenting itu kenyamanan diri kita sendiri. Meskipun saat sekarang kalian terpaksa menjalani-nya ini sudah merupakan SUATU KEPUTUSAN YANG DIAMBIL, Tidak ada alasan lagi, bukan karena orang tua, bukan karena universitas kita, bukan karena kantor kita, bukan karena uang, dan sebagainya. Apalagi menggerutu ini karena salah ini, salah itu, karena dia! Stop doing like that!



Disini saya ingin mengajak teman-teman untuk tidak mengeluh sama apapun keputusan yang kalian ambil. Karena tidak selalu keputusan yang diambil berjalan sesuai mau-nya kita, kalau itu berbalik tidak seperti yang diharapkan anggaplah ini merupakan suatu pembelajaran untuk diri sendiri. Untuk perkembangan diri ke arah yang lebih baik, terlebih membentuk jati diri. So, tetap lakukan yang terbaik, lakukan dengan tulus jangan sampai asal-asalan.



Jangan pernah coba untuk menyalahkan diri sendiri apalagi sampai tidak ada gairah untuk tetap maju mengejar impian. Masih ada harapan untuk KITA yang sedang mencari keputusan TEPAT di hidup ini.
Stay cheers! Keep fighting!


Hi, buat kalian yang mau sharing secara pribadi atau ada masukan, boleh banget kontak aku ya. 


Contact:

Instagram : @jurnaltentangaku / @valieeeee
Twitter : @jurnaltentanga1

Silahkan DM aja ya! Thank you buat semua yang udah luangin waktunya. Semoga bermanfaat :)

Komentar

Postingan Populer